Tamamo no Mae (Caster)

Tamamo no Mae (Caster)

Tinggi/Berat : 160cm ・ 49kg

Negara Asal : Jepang

Jenis Kelamin : Perempuan

Noble Phantasm : Suiten Nikkō Amaterasu Yano Shizu-Ishi  - Eightfold Blessings of Amaterasu

Sejarah

Tamamo adalah reinkarnasi langsung dari dewi matahari Amaterasu, ia reinkarnasi ke dunia manusia karena penasaran terhadap kehidupan para manusia yang masih tetap dapat tersenyum walau sedang susah. Ia reinkarnasi menjadi bayi manusia tepat di desa provinsi Izumo dengan nama Misukume.
Walaupun disebut reinkarnasi, ia masih menyimpan ingatannya semasa masih menjadi seorang dewi.

Di dunia manusia, Misukume tumbuh menjadi gadis manusia yang berparas cantik dan menarik perhatian Kaisar Toba yang kemudian menjadikan Misukume istri.

Setelah beberapa lama menikah, Misukume beranjak semakin dewasa dan kekuatan dewinya pun kembali, yang mengubah penampilannya menjadi gadis bertelinga dan berekor rubah.

Tamamo no Mae

Misukume berusaha menyembunyikan nya karena takut di tuduh menjadi siluman, tapi hanya dapat menyembunyikannya selama sebulan, seorang dukun istana membongkar wujud asli Misukume yang konon bernama asli Tamamo.

Karena merasa ditipu siluman, Kaisar Toba murka dan menyuruh seluruh prajurit istana membunuh Tamamo, tetapi tamamo berhasil kabur menuju padang rumput bernama Nasu dan menangis karena ia diburu oleh laki-laki yang berkata mencintainya.

Tamamo di Padang Nasu

Ia hanya ingin hidup bahagia bersama para manusia, tetapi manusia malah memburunya. Hal itu membuatnya sakit hati dan menangis. Di Padang Nasu, Tamamo di kunjungi para roh rubah (Kitsune) yang menghiburnya. Di saat-saat terakhir, ia memilih percaya kepada para manusia dan mendatangi mereka untuk meminta maaf, tetapi kepercayaan Tamamo di khianati dan Tamamo berakhir di bunuh.

Jenazah Tamamo kemudian menghilang dan digantikan menjadi Sesshō-seki atau Batu Kutukan yang katanya melambangkan kemarahan para roh rubah. Batu tersebut membunuh semua makhluk hidup yang berusaha mendekat kesana. Kemudian batu tersebut di tenangkan dan disegel oleh Biksu Gennou Shinsou yang sampai sekarang masih ada.

Sesshō-seki