Ads

Monday, July 11, 2016

Ushiwakamaru / Minamoto no Yoshitsune (Rider)

Posted By: MirrorFace - 11:52:00 AM
Ushiwakamaru

Tinggi/Berat : 168cm  55kg
Negara Asal : Jepang
Jenis Kelamin : Perempuan (Di sejarah aslinya laki-laki)
Noble Phantasm : Dan no Ura - Hassoutobi

Lahir tahun 1159 sebagai putra ke 9 di keluarganya dengan nama Ushiwakamaru. Ia memiliki 5 kakak kandung, 3 kakak dari ibu tirinya, & 1 adik kandung.
Ayahnya bernama Minamoto no Yoshitomo tewas saat pemberontakan Heiji & ibunya bernama Tokiwa Gozen membawa ke 3 anaknya (Ushiwakamaru beserta 2 kakaknya yaitu Imawaka & Otowaka) ke tengah gunung di Provinsi Yamato agar terhindar dari hukuman mati.
Lalu, Tokiwa Gozen menyerahkan diri ke Taira no Kiyomori setelah ibunya (nenek Ushiwakamaru) tertangkap. Sebagai ganti nyawa ibu & ke 3 anaknya, Tokiwa bersedia dijadikan selir Kiyomori. Setelah Tokiwa menjadi selir Ichijō Naganari, Ushiwakamaru yang masih 7 tahun dititipkan di kuil Kurama.
Nama panggilannya saat itu Shanaō. Di usia 11 (versi lain 15 tahun) Ushiwakamaru baru mengetahui identitas dirinya. Ia dilatih ilmu pedang oleh seorang ksatria bertopeng Tengu yang kemungkinan besar adalah pengikut Minamoto no Yoshitomo yang tersisa. Di usia 16, ia di asuh oleh Fujiwara no Hidehira.
Setelah itu, ia menjalani upacara kedewasaan (genbuku) di kuil Atsuta Jingū Provinsi Owari yang dulu merupakan wilayah kekuasaan ayahnya. Sebagai orang dewasa, Ushiwakamaru
mendapat nama Yoshitsune. Pada 1180, ia pergi membantu Minamoto no Yoritomo (kakaknya) melawan klan Taira di Provinsi Izu.
Fujiwara no Hidehira mengutus Satō Tsugunobu & Satō Tadanobu beserta 80 pasukan berkuda untuk membantunya. Ia bertemu dengan Yoritomo di depan Sungai Kise (Prefektur Shizuoka) saat pasukan Yoritomo baru saja menang dalam Pertempuran Fujigawa. Yoritomo pun menugasinya untuk memimpin pasukan klan Minamoto dalam menghadapi klan Taira.
Setahun berikutnya, Yoshitsune yang memimpin militer Kamakura mengalahkan Minamoto no Yoshinaka (sepupunya) di Pertempuran Ujigawa. Pada 1183, ia memimpin pasukan memasuki Kyoto. Pasukan klan Taira yang sudah diusir dari Kyoto oleh pasukan Yoshinaka ternyata berhasil menggalang kekuatan & telah sampai di Fukuhara.
Ia bersama Minamoto no Noriyori (kakaknya) diperintahkan untuk menghancurkan pasukan klan Taira. Pasukan penyerang dari belakang yang dipimpin Yoshitsune berangkat ke Provinsi Harima dengan mengambil jalan memutar lalu ditengah perjalanan, Minamoto no Yukitsuna & timnya bergabung dengan pasukan Yoshitsune.
Sedangkan Noriyori memimpin pasukan utama menyerang dari depan. Kedua pasukan yang dipimpin Yoshitsune & Noriyori berhasil menghancurkan pasukan klan Taira dalam Pertempuran Ichi no Tani (1184), lalu Kaisar Goshirakawa mengangkat Yoshitsune dengan berbagai jabatan & gelar kehormatan.
Selain itu, Yoshitsune mendapat hak istimewa untuk masuk ke bagian istana yang hanya boleh dimasuki kaisar & keluarganya. September 1884, ia menikahi Satō Gozen. Lalu Februari 1185, ia berangkat ke Provinsi Sanuki di Pulau Shikoku untuk menyerang basis klan Taira di sepanjang pantai Laut Pedalaman Seto.
Pertempuran ini dikenal sebagai Pertempuran Yashima & dimenangi Pasukan Yoshitsune & membuat pasukan Kamakura langsung mengumpulkan kapal-kapal untuk menyerbu Pulau Hiko yang merupakan benteng pertahanan terakhir klan Taira. Pada bulan April 1185, klan Minamoto berhasil menghabisi klan Taira dalam Pertempuran (Noble Phantasm) Dan no Ura.
Seusai perang, Yoshitsune diangkat sebagai wakil Yoritomo & tinggal di ibu kota Heian-kyo. Pada 15 April 1185, Yoritomo kesal karena kaisar mengangkat sekelompok samurai Kanto tanpa sepengetahuannya.
Yoritomo pun melarang mereka kembali ke Kanto & tetap berada di Heian-kyo. Pada 7 Mei 1185 di Heian-Kyo, Yoshitsune mengabaikan perintah Yoritomo & tetap membawa Taira no Munemori beserta putranya sebagai tawanan ke Kamakura.
Yoritomo pun hanya mengizinkan tawanan masuk kota & Yoshitsune dipaksa menunggu di kuil Manpuku-ji 'di pinggiran kota Kamakura'. Pada 24 Mei 1185, Yoshitsune menulis 'Koshigoe Jo' surat pernyataan bahwa dirinya tidak bermaksud memberontak. Surat bernada protes ini tidak ditanggapi Yoritomo karena iri terhadap perlakuan baik Kaisar terhadap Yohitsune,

Ushiwakamaru

Juga karena Surat dari Kajiwara Kagetoki (saingan & perwira bekas pendamping Yoshitsune) yang berisi pernyataan bahwa Yoshitsune telah berlagak sebagai pahlawan tunggal yang berjasa saat melawan Klan Taira, serta karena saat penyerangan itu rakyat sangat menyukai Yoshitsune sebagai pahlawan yang berhasil menghancurkan klan Taira & menyebabkan kedudukan Yoritomo sebagai pemimpin klan Minamoto terancam.
Alasan lain karena ia lancang menandatangani surat tadi atas nama 'Minamoto no Yoshitsune'. Pada waktu itu Yoritomo melarang siapapun memakai nama klan nya kecuali dirinya sendiri & sebagian kecil penasehat senior yang masih kerabat dekatnya saja.
Lalu Yoritomo melarang Yoshitsune kembali lagi ke Kamakura serta wilayah kekuasaannya di Kamakura dirampas. Pada 9 Juni 1185, Yoshitsune diperintahkan untuk membawa Taira no Shigehira, Taira no Munemori serta putranya kembali ke Kyoto. Lalu Yoshitsune berpidato di hadapan para pasukan "Untuk semua yang dendam dengan Yoritomo, Anda harus berpihak padaku.".
Yoritomo pun murka & langsung menyita semua wilayah kekuasaan Yoshitsune satu per satu. Pada bulan September 1185, Yoritomo mengutus Kajiwara Kagesue untuk mengintai Yoshitsune di Kyoto. Lalu Yoritomo memerintahkan Yoshitsune untuk membunuh Minamoto no Yukiie (pamannya sendiri) yang berpihak pada Yoshinaka.
Yoshitsune menolak karena sedang sakit & tidak mau membunuh sesama Klan. Oktober 1185, Yoritomo berniat menghabisi Yoshitsune dengan mengirim Tosanobō Shōshun ke Kyoto. Pada 17 Oktober 1185, Tosanobō Shōshun & sekitar 60 prajurit berkuda datang menyerbu rumah Yoshitsune di Horikawa namun pasukan Minamoto no Yukiie yang berpihak pada Yoshitsune mengalahkan mereka.
Tosanobō Shōshun malah ditawan & mengaku bahwa mereka hanya menjalankan perintah Yoritomo. Sang paman (Minamoto no Yukiie) beserta pengikutnya menyatakan perang untuk menggulingkan Yoritomo & berhasil mendapat restu dari Kaisar Go-Shirakawa untuk menyingkirkan Yoritomo.
24 Oktober 1185 bertepatan dengan upacara agama Buddha (Hōyō) untuk memperingati hari kematian ayah Yoritomo & Yoshitsune. Pengikut klan Minamoto banyak yang berkumpul di kediaman Yoritomo di Kamakura untuk mengikuti upacara & semakin sedikitlah pengikut Yukiie yang mendukung penyerangan Yoritomo.
Keadaan makin buruk karena kaisar justru memerintahkan untuk membunuh Yoshitsune. Pada 29 Oktober 1185, Yoritomo memimpin pasukan untuk menghabisi Yoshitsune yang malah kabur ke Kyushu & menggalang kekuatan di sana.
1 November 1185 pasukan Yoritomo sudah menyebrangi Sungai Kisegawa di Provinsi Suruga. Yoshitsune & pasukan meninggalkan Kyoto untuk bergabung dengan klan Kikuchi di Kyushu. Armada kapal Yoshitsune berangkat menuju Kyushu dari Pelabuhan Ōmonoura, Provinsi Settsu (sekarang kota Amagasaki).
Di tengah perjalanan, kapal-kapal Yoshitsune tenggelam dihantam badai & yang tersisa terpaksa kembali ke Provinsi Settsu & rencana kabur ke Kyushu gagal. 11 November 1185 kaisar Goshirakawa memerintakan untuk menangkap Yoshitsune & Yukiie, merekapun jadi buronan.
Yoshitsune & pengikutnya semakin terdesak, & bersembunyi di kuil di Pegunungan Yoshino bersama selirnya bernama Shizuka Gozen. Tempat persembunyian mereka diketahui & Shizuka Gozen pun tertangkap namun Yoshitsune berhasil kabur & meminta perlindungan ke Fujiwara no Hidehira.
Sebagai buronan, ia tak pernah tertangkap hingga sampai di Provinsi Mutsu & bersembunyi di Hiraizumi. Perjalanan Yoshitsune & pengikutnya menuju Provinsi Mutsu dilakukannya lewat rute Hokurikudō (pulau Honshu sisi Laut Jepang) sambil menyamar di antara rombongan Yamabushi yang meminta sumbangan bagi pembangunan kembali kuil Tōdaiji.
Hidehira kuatir dengan pasukan Yoritomo yang bergerak ke Provinsi Mutsu. Hidehira berniat menjadikan Yoshitsune sebagai shogun untuk menumbangkan pemerintah Kamakura pimpinan Yoritomo, tapi tidak sempat karena lebih dulu meninggal pada 29 Oktober 1187.
Putra pewaris Hidehira bernama Fujiwara no Yasuhira melanggar wasiat ayahnya untuk melindungi Yoshitsune & malah bekerja sama dengan Yoritomo. Bahkan ia membunuh adiknya sendiri bernama Fujiwara no Yorihira yang melindung Yoshitsune (Versi lain mengatakan bukan Fujiwara no Yorihira yang dibunuh, melainkan Fujiwara no Tadahira).
Pada 30 April 1189, sekitar 500 pasukan berkuda menyerang Yoshitsune yang hanya dilindungi belasan pasukan berkuda. Pada waktu diserang, ia sedang berada di Koromogawa no tachi (sekarang kota Ōshū). Dalam keadaan dikepung pasukan Yasuhira, Yoshitsune sama sekali tidak berniat melawan & malah mengunci diri di ruang altar keluarga (jibutsudō).
15 Juni 1189, Setelah membunuh istri & anak perempuannya yang masih berusia 4 tahun. Yoshitsune bunuh diri di usia 31 tahun. Potongan kepala Yoshitsune dikirim ke Kamakura dengan dikawal adik dari Fujiwara no Yasuhira bernama Fujiwara no Takahira.
Potongan kepala Yoshitsune dikubur di kuil Shirahata yang terletak di Fujisawa. Di kuil itu sekarang masih bisa dijumpai sumur tempat mencuci potongan kepala Yoshitsune.
Note : berikut ke-11 nama Pengikut setia dari Ushiwakamaru
1. Minamoto no Aritsuna
2. (Lancer) Musashibō Benkei
3. Hitachibō Kaison
4. Kamata Morimasa
5. Kamata Mitsumasa
6. Satō Tsugunobu
7. Satō Tadanobu
8. Ise Yoshimori
9. Washio Yoshihisa
10. Hori Kagemitsu
11. Suruga Kiyoshige
Serta Di Game Fate/Grand Order Ushiwakamaru digambarkan sebagai Wanita.

0 comments:

Post a Comment

Ads

Hubungi Kami

Jika Ada Pertanyaan Silahkan Hubungi Kami Via Email!

Guidefgoindo@gmail.com

Terima Kasih

Copyright © 2016

Distributed By Blogger Template | Designed By Templatezy